6 Juli 2024 - Generasi Literat mengadakan program Gerakan Kembali Ke Buku (GKKB) dengan tema “Bookdate dan launching buku KESUKSESAN: Melahirkan, Merawat, dan Mewariskan,” yang ditulis oleh Rizkita Bagus Perdhana. GKKB merupakan gerakan sosial yang diinisiasi langsung oleh founder Generasi Literat, Milastri Muzakkar, sebagai respon atas kemajuan teknologi yang membuat budaya baca buku masyarakat kita, khususnya generasi muda, yang hampir hilang, tergantikan dengan bacaan instan dari internet seperti sosial media. Melalui kegiatan ini, Generasi Literat berharap masyarakat, khususnya anak muda, kembali menjadikan buku sebagai acuan dasar dalam mencari sumber informasi, sumber ilmu pengetahuan yang lebih mendalam, juga reflektif.
Kegiatan ini dihadiri oleh 25 peserta yang datang dari berbagai komunitas, seperti Kejar Mimpi Jakarta, Gen-Z NPH (Nusantara Pelabuhan Handal), teman-teman dari alumni HangOut kebhinekaan dan para penggerak literasi. Di awal sesi, kegiatan dibuka oleh MC dengan memperkenalkan program Gerakan Kembali Ke Buku (GKKB), apa tujuan adanya kegiatan ini, serta urgensinya, mengapa kegiatan ini perlu dilakukan. Kegiatan berlanjut dengan launching buku KESUKSESAN: Melahirkan, Merawat, dan Mewariskan yang dilakukan secara simbolik oleh Rizkita Bagus Perdhana selaku penulis buku. Selayaknya launching buku perdana, sesi ini mengundang haru para peserta, terutama teman-teman terdekat penulis. (tambahkan info detil)
Dokumentasi Pribadi - Moderator memandu kegiatan ngobrol buku bersama penulis dan penanggap buku
Sesi berlanjut pada kegiatan inti ngobrol-ngobrol buku bareng penulis Rizkita Bagus Perdhana. Sesi ini dipandu oleh Elita Tri Andayani (CO-Founder Generasi Literat) selaku moderator, dan Milastri Mudzakkar (Founder Generasi Literat) sebagai penanggap. Dalam sesi ini, (penulis menceritakan proses penulisan buku , tokoh, penerbitan) mengungkapkan bagaimana buku ini akhirnya bisa terbit, bagaimana proses kepenulisannya, serta alasan mengapa tokoh-tokoh yang termuat dalam buku hanya tokoh global. Penulis juga mengungkapkan makna kesuksesan menurut pandangan pribadinya, serta makna 3 poin penting dari kesuksesan yaitu, melahirkan, merawat, dan mewariskan. Tak kalah seru, Milastri Muzakkar, selaku penanggap, turut mengemukakan pandangan pribadinya terkait makna kesuksesan, poin-poin terbaik yang ada dalam buku, serta komentar positif yang membangun untuk buku ini.
Setelah banyaknya presentasi yang disampaikan, peserta GKKB dipersilakan untuk bertanya atau mengungkapkan pandangannya terkait buku ini. Pada sesi Q n A ini peserta terlihat sangat antusias menanyakan berbagai hal terkait buku dan makna yang lebih mendalam tentang kesuksesan. Salah satu pertanyaan yang paling filosofis hari itu dikemukakan oleh salah satu teman dari Gen-Z NPH “Mengapa kita harus sukses? mengapa kita tidak bersyukur aja?” Kira-kira kenapa ya?
Dokumentasi Pribadi - Peserta bercerita tentang visualisasi kesuksesan yang dilukisnya pada tas kanvas
Setelah menuntaskan kekepoan para peserta di sesi Q n A, acara masih berlanjut dengan Visualisasi Kanvas Kesuksesan. Sesi ini mengajak para peserta GKKB untuk memvisualisasikan makna kesuksesan menurut pandangan pribadi masing-masing dalam sebuah gambar. Di sini, teman-teman peserta terlihat sangat antusias menyapukan kuasnya di atas tote bag yang sudah disediakan. Setelah kurang lebih 15 menit, berbagai gambar mulai berjejeran di tempat pameran yang sudah disediakan. 3 peserta terpilih dipersilakan mengungkapkan arti dari gambarnya, yang ternyata memiliki makna yang sangat mendalam. Seperti pada salah satu gambar peserta mengenai lukisan tentang surat di kitab injil yang bernama Stevhani.
“Saya menggambarkan berdasarkan dari surat Amsal 23:18 yang berbunyi "Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang". Ayat ini merupakan janji Tuhan kepada umat-Nya bahwa masa depan mereka akan cerah jika mereka percaya kepada-Nya”. (Stevhani-Peserta GKKB)
Sesi presentasi pun selesai. Tidak lupa untuk memberikan hadiah bagi peserta yang aktif bertanya dan berani untuk presentasi mengenai lukisannya. Kegiatan pun diakhiri dengan foto dan membuat video bersama serta makan bersama, sekaligus membuat testimoni.
Berita lainnya